Kisah Edward Theodore Gein, Antagonis yang Jadikan Korbannya Perabotan Rumah

Edward Theodore Gein atau biasa dikenal dengan Ed Gein, merupakan pembunuh berantai yang menjadikan bagian tubuh korbannya bahan pembuat perabotan di rumahnya.

Jika kalian tahu film Psycho (1960), The Texas Chainsaw Massacre (1974), dan The Silence of the Lambs (1991), itu semua film horor yang terinspirasi dari kelakuan jahat manusia asli, Ed Gein.

Pada November 1957, polisi mendatangi rumah Ed Gein di Plainfield, Wisconsin untuk menyelidiki kasus orang hilang, namun betapa terkejutnya polisi saat mendapati tidak hanya jasad orang yang mereka cari, tapi juga tengkorak, organ manusia bahkan perabotan yang terbuat dari bagian tubuh manusia, ada lampu dari wajah manusia dan kursi berlapis kulit manusia.

Latar belakang kehidupan Ed Gein

Ed Gein lahir 27 Agustus 1906 di La Crosse, Wisconsin. Ed tinggal dengan ibunya yang religius bernama Augusta. Ed tumbuh bersama saudaranya Henry dan ibunya mendidik kedua anaknya itu cukup ketat. Bahkan keluarga Ed harus pindah dari La Crosse yang dianggapnya sebagai “lubang pembuangan kotoran” ke Plainfield.

Akhirnya keluarga Ed tinggal di rumah pertanian terpencil. Ed semasa kecil pun sulit menjalin pertemanan, dirinya kerap jadi korban perundungan oleh teman-temannya. Tapi Ed sangat menyayangi ibunya, bahkan Ed merasa tidak senang dengan Henry saat melawan kehendak ibunya.

Pada tahun 1944, kakak beradik itu pun berencana menebang beberapa pohon dengan cara dibakar, namun tiba-tiba api tak terkendali dan saat petugas kebakaran memadamkannya, Ed bilang pada petugas bahwa Henry menghilang, ternyata mayatnya ditemukan di rawa, yang tewas karena sesak napas. Nampak seperti kecelakaan, tapi entah sengaja atau tidak, kematian Henry membuat Ed memiliki rumah pertanian tersebut sendiri hanya dengan ibunya. Namun, pada tahun 1945, Augusta meninggal.

Kejahatan Ed Gein dimulai

Semenjak kepergian ibunya, Ed Gein seperti terobsesi, dia mengubah kamar yang pernah ditempati sang ibu jadi semacam tempat suci yang ia jaga kebersihannya dan ditutup rapat. Sementara ia tinggal di bagian rumahnya yang lain yang ia biarkan berantakan. Ed Gein hidup sendirian dan jauh dari kota, akibatnya dia mulai mempelajari eksperimen medis Nazi, mempelajari anatomi manusia bahkan jadi kecanduan film porno.

Selama satu dekade, Ed Gein tidak terendus keberadaannya oleh siapa pun hingga November 1957, polisi mendapat laporan Bernice Worden pemilik toko perkakas lokal menghilang tanpa meninggalkan apapun kecuali noda darah. Wanita berusia 58 tahun saat itu pun terlihat hidup untuk yang terakhir kalinya bersama pelanggan tokonya Ed Gein.

Penyidik pun bergegas ke rumah Ed dan menemukan Bernice di dapur sudah meninggal dengan posisi tergantung terbalik di langit-langit dan kepalanya terpenggal. Bukan hanya Bernice, polisi juga menemukan banyak tulang manusia, tengkorak yang tertancap di tiang ranjangnya, bahkan mangkuk dan peralatan dapur lain yang terbuat dari tengkorak manusia. Lebih buruknya lagi, ditemukan pula kursi berlapis kulit manusia, keranjang sampah dari kulit manusia, legging dari kulit kaki, masker dari wajah, ikat pinggang dari puting, sepasang bibir dijadikan tali serut jendela dan kap lampu dari wajah manusia.

Selain itu polisi juga menemukan potongan tubuh manusia lainnya, termasuk kuku, hidung serta alat kelamin dari sembilan wanita berbeda. Bahkan sisa-sisa tubuh Mary Hogan yang hilang di tahun 1954, ada di rumah Ed Gein. Ed Gein mengaku bahwa dirinya mendapat bagian-bagian tubuh manusia tersebut dari kuburan setempat, ia terobsesi untuk membuat “setelan wanita” agar bisa “menjadi” ibunya yang telah tiada.

Putusan pengadilan Ed Gein

Setelah seluruh penyelidikan terhadap Ed Gein berakhir, pada tahun 1957 Ed dinyatakan tidak bersalah karena alasan kegilaan yang membuatnya tak bisa diadili secara sadar, akhirnya dia dikirim ke Central State Hospital for the Criminally Insane atau rumah sakit untuk penjahat penderita gangguan jiwa dengan diagnosis menderita Skizofrenia.

Setelah 10 tahun, Ed dianggap layak untuk diadili dan hanya dihukum atas pembunuhan terhadap Bernice Worden, dan Ed menjalani sisa hidupnya di rumah sakit hingga meninggal di usianya ke 77 tahun pada 1984.

Hingga kini polisi tidak tahu pasti berapa orang yang telah menjadi korban Ed Gein, karena polisi hanya berhasil menemukan 40 mayat di rumahnya.

 

Sumber: https://www.britannica.com/biography/Ed-Gein

https://allthatsinteresting.com/ed-gein