6 Keutamaan Shalat Tasbih, Lakukanlah Paling Tidak Sekali Seumur Hidup!

Shalat tasbih merupakan shalat sunah empat rakaat yang setiap rakaatnya membaca bacaan tasbih sebanyak 75 kali. Dengan keseluruhan rakaat, maka bacaan tasbih pada shalat tersebut sebanyak 300 kali.

Shalat tasbih bisa dilaksanakan sekali pada sehari semalam, sekali seminggu, sekali sebulan, hingga sekali seumur hidup apabila tidak sempat melaksanakannya.

Hal ini karena ada banyaknya kemuliaan yang terdapat pada shalat tasbih, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا – أَنَّ «النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ: ” يَا عَبَّاسُ! يَا عَمَّاهُ! أَلَا أُعْطِيكَ؟ أَلَا أَمْنَحُكَ؟ أَلَا أحبوكَ؟ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ؟ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ، غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ، خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ، صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ، سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ: أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً، فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ، قُلْتَ: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً، ثُمَّ تَرْكَعُ، فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوعِ، فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا، فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ، تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ، إِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ، فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمْرِكَ مَرَّة

Artinya: “Dari Abdullah bin Abbas radliyallâhu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Abbas bin Abdul Muthalib, “Wahai Abbas, pamanku, tidakkah aku memberimu? Tidakkah aku memberi tahumu? Tidakkah aku lakukan kepadamu? Sepuluh perkara bila engkau melakukannya maka Allah ampuni dosamu; yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang tak dilakukan karena kesalahan dan yang disengaja, yang kecil dan yang besar, yang sembunyi-sembunyi dan yang terang-terangan. Lakukanlah shalat empat rakaat, pada setiap rakaat engkau membaca Al-Fatihah dan surat lainnya. Ketika engkau telah selesai membaca di rakaat pertama dan engkau masih dalam keadaan berdiri engkau ucapkan subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar lima belas kali. Kemudian engkau ruku’, ucapkan kalimat itu sepuluh kali saat kau ruku’. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku’ (i’tidal), engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Kemudian engkau turun bersujud, kau baca kalimat itu sepuluh kali dalam bersujud. Kemudian engkau angkat kepalamu dari bersujud, engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Kemudian engkau bersujud (yang kedua), engkau baca kalimat tu sepuluh kali. Kemudian engkau angkat kepala, engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Itu semua ada tujuh puluh lima dalam setiap rakaat. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Bila engkau mampu melakukannya setiap sehari sekali maka lakukanlah. Bila tidak maka lakukan setiap satu jumat sekali. Bila tidak maka setiap satu bulan sekali. Bila tidak maka setiap satu tahun sekali. Bila tidak maka dalam seumur hidupmu lakukan sekali.”

Apa saja keutamaan Shalat Tasbih?

Memberatkan timbangan amal baik di akhirat

Jika kalian ingin timbangan amal baik di akhirat lebih berat daripada amal buruk, maka kalian bisa melakukan shalat tasbih. Karena keutamaan yang pertama dari melaksanakan shalat tasbih adalah memberatkan timbangan amal baik manusia di akhirat.

Pada hari akhir nanti, semua umat manusia akan ditimbang amal baik dan buruk. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat tasbih. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang berbunyi, “Rasulullah bersabda, ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal baik dan keduanya disukai oleh ar-Rahman, yaitu subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil adzim.”

Menghapuskan dosa manusia

Setiap umat manusia pasti pernah berbuat dosa dan kesalahan yang disadari maupun tidak disadari. Maka, umat Muslim dianjurkan melaksanakan ibadah agar membantu menghapus dosa-dosa selama hidup.  Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahi wa bihamdihi 100 kali, maka Allah akan menghapuskan kesalahannya meskipun kesalahannya itu sebanyak buih di lautan,’’ (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan tersebut seseuai dengan hadits yang diriwayatkan Abu Dawud sebelumnya tertulis di atas, bahwa saat umat muslim menjalankan shalat tasbih maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya baik dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, serta 10 macam dosa lainnya.

Memiliki tabungan kebun kurma di surga

Keutamaan shalat tasbih yang cukup menarik adalah memiliki tabungan berupa kebun kurma di surga. Sebagaimana perkebunan di dunia, pemilik perkebunan di surga juga bisa memperoleh manfaatnya dengan memetik buah kurma di surga. Hal ini tertulis dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, “Barangsiapa yang mengucapkan subhanallahi adzimi wa bihamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga.”

Jadi jika kalian melakukan shalat tasbih, maka kalian membaca tasbih sebanyak 300 kali dan itu bisa membuat kebun kurma di surga.

Penguat untuk hadapi masalah besar

Setiap manusia akan mengalami beragam permasalahan dalam hidupnya. Selain berusaha semaksimal mungkin, umat muslim juga dianjurkan untuk berdoa serta bertasbih. Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah ketika dihadapkan pada hal yang sulit.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa, “jika Rasulullah SAW menghadapi persoalan penting, maka beliau mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan: Subhanallahil azhim, dan jika beliau bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka beliau mengucapkan: Ya hayyu ya qoyyum,” (HR.Tirmidzi).

Terhindar dari penyakit berat dan kesedihan

Saat kalian merasa sedih dan menderita penyakit berat, maka dianjurkan untuk melaksanakan shalat tasbih. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu As-Sunni dan Ahmad, “Suatu kali Qabishah al-Makharij mendatangi Rasulullah dan berkata, Wahai Rasulullah, ajarkan aku beberapa kalimat yang dengannya Allah memberi manfaat kepadaku, karena sungguh umurku sudah tua dan aku merasa lemah untuk melakukan apapun’. Lalu Rasulullah bersabda, ‘Jika engkau membacanya, maka akan engkau terhindar dari kesedihan, kusta, penyakit biasa, belang, lumpuh akibat pendarahan otak”.

Senjata untuk hadapi krisis pangan di akhir zaman

Seperti yang telah dijelaskan, shalat tasbih punya banyak keutamaan, salah satunya sangat bermanfaat untuk bekal di akhir zaman, yaitu sebagai senjata menghadapi krisis pangan di akhir zaman. Ketika kita sampai pada akhir zaman kelak, kalimat tasbih bagaikan makanan yang bergizi dan menyehatkan bagi umat Muslim.

Rasulullah bersabda, “makanan orang beriman pada zaman munculnya Dajjal adalah makanan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis. Maka barangsiapa yang ucapannya pada saat itu adalah tasbih, maka Allah akan menghilangkan darinya kelaparan.” (HR. al-Hakim)

Ada pula hadits lain yang menjelaskan: “Akan tetapi mereka membaca tasbih dan mensucikan Allah, dan itulah makanan dan minuman kaum beriman saat itu, tasbih dan taqdis.” (HR. Abdul Razzaq, ath-Thayalisi, Ahmad, Ibnu Asakir).

Maka selagi masih bulan Ramadhan, tidak ada salahnya jika Sobat Vero juga melaksanakan shalat tasbih agar perolehan pahalanya semakin berlimpah!